JIKA Pemerintah Daerah
tidak segera berbenah barang kali membangun masyarakat sarolangun yang
lebih maju dan sejahtera hanya akan
menjadi mimpi belaka, hal itu dapat dilihat dari rapuhnya sistim biroksasi yang
ada.
Salah satu satu
komponen dalam suatu pembanguan adalah kulaitas SDM aparatur pemerintah daerah,
katakanlah sdm itu sudah cukup namun kedalam niat para pemangku kekuasaan dalam
membangun sarolangun kira patut dipertanyakan.
Jika kita menilik
kedalam, kita kan menemukan berbagai kebijakan yang sarat kepentingan,lebih tepatnya
kepentingan pribadi dan golongan. Seperti dalam hal kue pembangunan, kua bukan
di cetak dan diperuntukkan untuk rakyat, tetapi kue dibuat untuk perut pejabat,
kue paket serba 200.
Katakanlah masa ini
kesejahteraan hanya sebatas mimpi, kita tentu masih berharap suatu ketika nanti
akan lahir generasi pewujud mimpi,namun sayangnya generasi itu milik mereka
hari ini. lihat seleksi IPDN sarolangun apakah telah transparan sehingga ada
kesempatan bagi anak-anak orang mampu?
Lihat juga bantuan
kuliah kedokteran, apakah ada anak orang miskin yang mendapatkannya?,serta
lihat rotasi mutasi jabatan, siapa saja yang mengenakkan jas saat pelantikan,
yang berkompentsikah? Atau keluarga para kroni-kroni pejabatkah?
Namun dibalik semua
itu, setidaknya kita juga perlu berterima kasih, masyarakat masih mendapakatkan
bibit karet,masih mendapatkan bibit cabe, serta masih bisa menikmati Sekolah GRATIS
hingga SLTA.
Di tulis oleh : Yansah
As’ari